Berbeda dengan sistem MLM binary yang hanya memiliki dua jalur jaringan, model trinary mengandalkan tiga atau lebih kaki dalam struktur jaringannya. Dalam praktiknya, anggota dituntut untuk bekerja lebih giat agar memperoleh hasil yang maksimal. Meski membutuhkan upaya lebih besar, sistem ini menawarkan peluang penghasilan yang jauh lebih tinggi bagi yang mampu mengelolanya secara efektif
Pengembangan sistem trinary tidak terbatas pada tiga kaki saja—bisa diperluas menjadi empat, lima, atau lebih, tergantung dari bagaimana strategi pemasaran dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan serta sasaran pasar yang ingin dicapai. Dengan struktur seperti ini, anggota dapat merekrut lebih banyak individu ke dalam jaringan, yang secara otomatis berpotensi meningkatkan perolehan bonus
Namun, penting untuk memahami bahwa sistem ini juga memiliki sisi risiko. Pemberian bonus yang berkelanjutan kepada anggota tanpa pengelolaan yang tepat bisa menimbulkan beban keuangan yang signifikan bagi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan langkah antisipatif seperti menerapkan batasan harian dalam pencairan bonus atau sistem flashout, guna menekan pengeluaran berlebihan dan menjaga kestabilan operasional
Di Indonesia sendiri, model MLM trinary masih cukup diminati dan digunakan oleh berbagai perusahaan. Meski demikian, keberhasilannya sangat bergantung pada manajemen sistem yang bijak serta perencanaan kompensasi yang realistis